Kaki bayi bengkok? Perlukah Anda khawatir dan bagaimana memperbaikinya agar kaki bayi bisa normal seperti anak-anak lainnya?
Berikut ini penjelasan seputar kaki bayi bengkok.
Artikel terkait: Kaos Kaki Bayi Bisa Hambat Pertumbuhan Si Kecil, Benarkah? Ini Faktanya!
Apa Penyebab dan Maksud Kaki Bengkok pada Bayi?
Clubfoot atau kaki bengkok atau yang kerap disebut juga kaki pengkor, merupakan kondisi bawaan (terlihat saat lahir) yang menyebabkan kaki bayi membelok atau bengkok ke dalam atau ke bawah.
Kondisi ini bisa ringan atau parah, dan terjadi pada satu atau kedua kaki.
Pada bayi yang memiliki kaki bengkok atau pengkor, tendon (pita jaringan yang menghubungkan otot kaki ke tulang tumit) dan otot di dalam dan sekitar kaki terlalu pendek dari seharusnya.
Tendon yang ‘pendek’ inilah yang menyebabkan kaki menjadi tidak berbentuk sempurna.
Kaki bengkok adalah salah satu cacat lahir bawaan yang paling umum terjadi pada bayi.
Di AS angka kejadiannya 1 dari 1.000 bayi, dan paling sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Dan sekitar 50 persen bayi dengan kaki bengkok mengalaminya di kedua kaki.
Umumnya kondisi kesehatan bayi yang lahir dengan kaki bengkok sangatlah sehat, tanpa masalah kesehatan tambahan, dan tidak menyebabkan rasa sakit.
Namun, jika tidak diobati, dapat membuat anak sulit berjalan tanpa pincang.
Dan yang paling penting, kondisi kaki ini masih bisa diperbaiki di mana bayi harus memulai perawatan di 1-2 minggu setelah kelahirannya. Mengapa?
Sebab, selama itu bayi belum menggunakan kakinya untuk beraktivitas sehingga kaki dapat lebih mudah diperbaiki.
Jika tidak dilakukan segera, dikhawatirkan anak Anda tidak akan bisa berjalan normal dan kaki akan tetap cacat selamanya.
Metode koreksi kaki bengkok bervariasi dari manipulasi kaki manual atau nonbedah (yang dilakukan dari waktu ke waktu) hingga pembedahan. Tingkat keberhasilan perbaikannya juga tinggi.
Artikel terkait: “Ada bintik merah keunguan di kaki bayiku, ternyata ia idap penyakit ini”
3 Jenis Kaki Bengkok yang Normal
Berdasarkan John Hopkins Medicine, kaki pengkor diklasifikasikan menjadi tiga jenis berbeda. Yaitu:
1. Idiopatik
Juga dikenal sebagai talipes equinovarus, yang merupakan jenis kaki bengkok yang paling umum dan muncul saat bayi lahir.
Anomali kongenital ini terlihat pada satu dari setiap 1.000 bayi –50 persennya terjadi pada satu kaki.
Penyebab dari kasus kaki bengkok idiopatik tidak diketahui hingga saat ini, tetapi bayi laki-laki dua kali lebih mungkin mengalaminya dibandingkan dengan bayi perempuan.
2. Neurogenik
Kaki bengkok neurogenik disebabkan oleh kondisi neurologis (saraf) yang mendasarinya.
Misalnya, anak yang lahir dengan spina bifida, kaki bengkok juga dapat berkembang di kemudian hari karena cerebral palsy atau kompresi sumsum tulang belakang (spinal cord compression).
3. Sindrom Kaki Bengkok
Sindrom kaki pengkor ditemukan bersama dengan sejumlah kondisi klinis lainnya, yang berhubungan dengan sindrom yang mendasarinya.
Contoh, sindrom di mana kaki bengkok dapat terjadi adalah: Arthrogryposis, sindrom pita penyempitan, hemimelia tibialis (tibial hemimelia) dan diastrophic dwarfism.
Artikel terkait: Berbahayakah jika kaki bayi dingin? Ini yang perlu Parents tahu!
Apa Faktor Risiko Kaki Bengkok pada Bayi?
Banyak dokter yang tidak yakin apa sebenarnya yang menyebabkan kaki bengkok atau pengkor, dan tidak ada cara untuk memastikan bahwa bayi Anda tidak akan lahir dengan kondisi itu.
Namun, mengutip dari WebMD, ada beberapa hal yang membuat kaki bengkok lebih mungkin terjadi. Di antaranya adalah:
- Jenis kelamin. Dua pertiga bayi dengan kaki pengkor adalah laki-laki.
- Sejarah keluarga. Bayi dengan orang tua atau saudara kandung yang memiliki kaki bengkok dua kali lebih mungkin mengalami hal yang sama. Jika ada riwayat keluarga kaki bengkok dari pihak Anda atau pasangan, konsultasikan dengan dokter kandungan segera.
- Gaya hidup. Jika Bunda merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang saat hamil, dapat meningkatkan kemungkinan bayi dilahirkan dengan kondisi itu.
- Cacat lahir lainnya. Dalam beberapa kasus, ini terkait dengan kondisi lain yang dialami bayi saat lahir, salah satunya spina bifida.
- Air ketuban terlalu sedikit selama kehamilan. Air ketuban yang mengelilingi bayi di dalam rahim tidak cukup sehingga meningkatkan risiko bayi terlahir dengan kaki bengkok.
- Terinfeksi Zika. Cleveland Clinic menambahkan, jika selama kehamilan ibu terinfeksi virus Zika, bisa menyebabkan bayi cacat lahir dan masalah lainnya, salah satunya kaki bengkok.
Seperti Apa Tanda atau Gejala Kaki Bayi Bengkok yang Abnormal?
Melansir laman Family Doctor, gejala kaki bengkok pada bayi sangatlah bervariasi menurut, yakni meliputi:
- Salah satu atau kedua kaki berbelok ke dalam dan ke bawah dengan jari-jari kaki menunjuk atau melengkung ke arah kaki yang berlawanan.
- Kaki yang bengkok ukurannya mungkin lebih kecil dari kaki yang normal (beberapa inchi lebih pendek).
- Tumit pada kaki bengkok mungkin juga lebih kecil dari biasanya.
- Dalam kasus yang parah, kaki tampak menyamping atau terpelintir terbalik.
- Otot betis pada kaki yang bengkok sedikit lebih kecil.
- Kaki mungkin memiliki rentang gerak yang terbatas.
Artikel terkait: Kaki bayi ini membengkak dan infeksi setelah menjalani transfusi darah
Bagaimana Mendiagnosis Kaki Bengkok?
Sering kali orang tua baru tidak dapat atau sulit mengenali kondisi kaki bayinya yang bengkok, apalagi jika kondisinya tidak terlalu parah (hampir tidak terlihat).
Akan tetapi secara visual, profesional medis biasanya dapat dengan mudah mengenali kondisi kaki bayi yang bengkok.
Dan untuk memastikan diagnosis, mereka kemudian akan melakukan pemeriksaan lanjutan dengan sinar-X.
Kaki bengkok juga dapat ditemukan di dalam rahim ketika dokter melakukan ultrasonografi (USG) –pencitraan yang digunakan untuk melihat bayi di dalam rahim.
Namun, meski dokter melihat hal tersebut, dokter tidak bisa melakukan apa pun untuk memperbaikinya sampai bayi lahir nanti.
Bagaimana Cara Mencegah Kaki Bengkok pada Bayi Anda?
Sejauh ini, kondisi kaki bengkok tidak dapat dicegah atau dihindari, karena tidak ada yang yakin apa penyebabnya.
Sementara, Bunda dapat menurunkan risiko kaki bengkok perawatan kesehatan yang baik sebelum dan selama kehamilan.
Bahkan jauh sebelum hamil, pertimbangkanlah untuk melakukan pemeriksaan prakonsepsi untuk memastikan Anda benar-benar sehat saat hamil nanti.
Jika Bunda berisiko tinggi memiliki bayi dengan kaki bengkok atau cacat lahir lainnya, bicarakan dengan konselor genetik, juga melakukan pemeriksaan infeksi seperti virus Zika.
Mengobati infeksi sebelum kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat.
Artikel terkait: Kaki Bayi Anda Suka Menendang Ketika Menyusu? Ini Penyebabnya
Ke Mana Anda Harus Memeriksakan Kondisi Kaki Bengkok Bayi?
Jika Bunda mencurigai ada yang aneh atau mengkhawatirkan dengan kondisi kaki bayi Anda, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan berikut ini:
- Ahli ortopedi anak, yang mengkhususkan diri dalam masalah tulang dan persendian pada anak-anak.
- Ahli bedah ortopedi, yang berspesialisasi dalam operasi tulang dan persendian.
- Terapis fisik, yang bekerja membantu anak membangun kekuatan dan menggerakkan kakinya.
Apa Dampak Kaki Bengkok pada Bayi di Kemudian Hari?
Pertanyaan yang kerap diajukan para orang tua yang memiliki bayi dengan kaki bengkok adalah: “Sejauh mana kaki bengkok memengaruhi hidup bayi saya?”
Kaki bengkok tidak terasa menyakitkan bagi buah hati Bunda. Bahkan mereka, di usianya yang masih sangat dini, tidak akan menyadarinya kondisinya yang seperti itu.
Akan tetapi beberapa bulan kemudian, ketika bayi akan belajar merangkak, berdiri, dan berjalan, tentu saja kaki yang bengkok tadi akan menghalanginya.
Itulah mengapa, kondisi ini perlu segera menjalani perawatan. Jika tidak, kaki bengkok bisa menyebabkan:
1. Masalah Berjalan
Bayi dengan kaki bengkok akan berjalan dengan cara yang tidak biasa, dengan kata lain tidak normal.
Kalau umumnya orang berjalan menggunakan bagian bawah dan telapak kaki, bayi dengan kaki bengkok berjalan dengan sisi/samping atau bagian atas kakinya.
2. Infeksi Kaki
Kaki bengkok bisa saja menyebabkan infeksi kaki di kemudian hari. Parents harus mewaspadainya, ya.
3. Masalah Kaki
Salah satunya kapalan. Kalus, yaitu lapisan kulit tebal yang sering berkembang di telapak kaki, akan terbentuk pada bagian kaki yang digunakan bayi untuk berjalan.
4. Arthritis
Adalah kondisi sendi yang menyebabkan nyeri, kaku, dan bengkak.
Artikel terkait: Normalkah bentuk kaki O pada bayi dan balita? Ini penjelasannya
Bagaimana Cara Meluruskan Kaki Bayi yang Bengkok?
Ada dua cara utama dalam mengobati kaki bengkok. Salah satu cara melibatkan peregangan untuk membentuk kaki kembali.
Yang lainnya adalah dengan melibatkan operasi –sebagian besar kasus kaki bengkok dapat berhasil diobati tanpa operasi.
1. Metode Ponseti
Bagi sebagian besar bayi, meregangkan dan membentuk kembali kaki adalah pilihan perawatan terbaik. Ada beberapa teknik yang dapat diandalkan untuk mengobati kaki pengkor dengan peregangan.
Teknik yang paling banyak digunakan disebut metode ponseti.
Perawatan biasanya dimulai sesegera mungkin setelah lahir, di minggu pertama kehidupan bayi, yang dianggap sebagai waktu terbaik dan termudah untuk bayi membentuk kakinya menjadi normal.
Metode ini menggunakan gips sebagai alat peregangan. Dokter atau spesialis ortopedi akan meregangkan kaki bayi ke posisi yang benar dan kemudian menahannya untuk memasangkan gips.
Gips akan dilepas setiap minggu atau lebih, dan dokter meregangkan kaki kembali ke ke posisi yang lebih benar, kemudian gips dipasang kembali.
Metode ini terus dilakukan sampai kaki sepenuhnya pada posisi yang benar –biasanya memakan waktu beberapa bulan.
Terkadang, dokter juga perlu memotong sebagian tendon Achilles yang menghubungkan tumit bayi dengan otot betisnya. Pemotongan ini memungkinkan tendon tumbuh dengan panjang normal.
Jika ini diperlukan, dokter akan melakukan kliping sebelum mengenakan gips terakhir bayi Anda.
Setelah gips terakhir dilepas, bayi mungkin dipakaikan sepatu khusus dan, mungkin, penyangga yang dikenakan bisa beberapa bulan atau tahun.
2. Bracing of Clubfoot
Sementara metode ponseti mengoreksi deformitas kaki, bracing mempertahankan koreksinya. Tanpa bracing, kaki bengkok akan berkembang kembali.
Pada hari gips terakhir dilepas, kaki bayi dipasangkan ortosis supramalleolar dengan palang.
Bracing ini dipakai selama 23 jam sehari selama dua bulan, kemudian 12 jam sehari (tidur siang ditambah malam hari) hingga usia si kecil di kelas Taman Kanak-kanak (TK).
3. French Methode
Metode ini dijelaskan sebagai metode peregangan dan pembebatan kaki untuk memperbaiki lekukan. French Method ini mirip dengan metode ponseti, tetapi menggunakan splinting dan tape bukan casting (gips).
Metode ini dilakukan oleh seorang terapis fisik yang menggunakan belat sebagai alat penopang dan pelindung tulang.
Perawatan dilakukan setelah bayi lahir dan setiap hari, bukan seminggu sekali. Caranya kerja belat pada French Method adalah sebagai berikut:
- Regangkan kaki bayi ke posisi yang benar.
- Pegang kaki di tempatnya menggunakan selotip dan bidai.
- Ulangi proses ini setiap hari selama dua bulan.
- Pengulangan proses berkurang atau semakin jarang hingga bayi berusia 3 bulan. Dan untuk mempertahankan posisi kaki yang benar, orang tua bisa melanjutkan rejimen ini sampai anak berusia 2 atau 3 tahun.
4. Pembedahan
Pembedahan dilakukan ketika kaki bengkok dalam kondisi yang parah. Ahli bedah ortopedi bertugas memperpanjang tendon di kaki dan mungkin juga perlu meluruskan kembali tulang dan sendi.
Setelah itu bayi masih akan mengenakan gips pada kakinya selama beberapa bulan, lalu sepatu khusus dan penyangga setelah gips dilepas.
Akan tetapi operasi pada kaki bengkok bisa berisiko cedera saraf, infeksi, perdarahan, dan kekakuan pada kaki.
***
Lakukanlah perawatan yang tepat pada kaki buah hati Bunda yang bengkok. Sejauh ini, jarang sekali ada kasus kaki bengkok sulit diperbaiki.
Dengan perawatan yang tepat, banyak bayi dengan kaki bengkok dapat berjalan, berlari, dan bahkan berolahraga tanpa rasa sakit.
Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan yang Anda percayai mengenai metode terapi terbaik pada bayi Anda.
Baca Juga:
Kaki Datar pada Balita: Jenis, Penyebab, hingga Cara Pencegahan
Mengenal Kelainan Sindaktili, Kondisi Jari Dempet yang Bisa Dialami Bayi
Kaki Bengkak saat Hamil? Ini Jenis Makanan yang Sebaiknya Bunda Konsumsi dan Hindari