Alih Fungsi Lahan Ganja Sebagai Program Alternative Development

Alih Fungsi Lahan Ganja Sebagai Program Alternative Development

Dihari kedua 45th Meeting of HONLAP (Heads of National Drugs Law Enforcement Agencies, Asia, and The Pacific) yang diselenggarakan di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali, Rabu (25/10), membahas satu agenda strategis terkait Alternative Development atau Pembangunan Alternatif.

Pembangunan Alternatif sendiri merupakan situasi dimana Negara membuat suatu program budidaya tanaman pengganti sebagai pendekatan persuasif terhadap petani tanaman narkotika maupun masyarakat yang hidup di kawasan rawan Narkoba.

Adanya point agenda Pembangunan Alternatif, menandakan kondisi serupa di beberapa Negara yang masuk ke dalam keanggotaan HONLAP. Dalam kesempatan tersebut, Delegasi Indonesia, Guno Wicaksono S.H., M.H, yang merupakan Penyidik Ahli Muda BNN RI, menyampaikan program Pembangunan Alternatif yang dilakukan Indonesia terhadap petani ganja.

“Program Pembangunan Alternatif diikuti oleh program pembangunan berkelanjutan selama sepuluh tahun yang berfokus pada pendekatan kesejahteraan yang dikenal sebagai Grand Design Alternative Development (GDAD)”, ujar Guno Wicaksono menyampaikan pandangan Indonesia terhadap materi agenda Alternative Development.

Lebih lanjut Guno Wicaksono menyampaikan Program GDAD ini menawarkan mata pencaharian alternative bagi mereka yang terlibat dalam budidaya tanaman narkoba, dalam hal ini tanaman ganja. Disamping itu, program ini juga menyediakan peluang ekonomi dan pelatihan yang bekerjasama dengan pemerintah daerah, swasta dan kementerian terkait.

“DI tahun 2022, program life skill (bagian dari program GDAD, red.) telah memberikan kecakapan hidup kepada 1.824 komunitas yang tinggal di kawasan rentan narkoba”, kata Guno Wicaksono.

Ia menambahkan sebagai salah satu negara yang menerapkan program Pembangunan Alternatif, Indonesia meningkatkan kerja sama baik regional maupun internasional. Diantaranya ASEAN Senior Official on Drug Matters (ASOD) Alternative Development Working Group dan Expert Group Meeting on Alternative Development yang diadakan setiap tahun. Selain itu, Indonesia juga melakukan kerjasama bilateral bersama ONCB Thailand dan DEVIDA Peru terkait program Pembangunan Alternatif.

GDAD itu sendiri telah berlangsung di Indonesia sejak tahun 2016. Program ini telah mampu meningkatkan keterampilan hidup, dan kemandirian masyarakat serta pertumbuhan ekonomi melalui berbagai pelatihan. Melalui program tersebut, Indonesia berharap budidaya tanaman narkoba dapat berkurang, dan para mantan petaninya mendapatkan alternatif pengganti tanaman yang lebih produktif.

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Source link

Exit mobile version