Cara Membuat Susu Formula yang Benar dan Takarannya

[ad_1]

Ada beberapa bayi dalam kondisi tertentu, yang harus dibantu dengan susu formula sebagai tambahan nutrisinya. Ada cara membuat susu formula yang benar dan aman untuk si kecil, yang perlu diketahui. Berikut ulasannya.  

banner 336x280

Cara Membuat Susu Formula yang Benar untuk Bayi

cara membuat susu formula

Cara membuat susu formula yang perlu diperhatikan orangtua.

Parents perlu mempersiapkan susu formula bayi berdasarkan takaran yang tepat sesuai dengan usia bayi. Setelah itu, campur bubuk susu formula dengan air matang hangat dalam jumlah yang sesuai.

Bunda bisa ikuti petunjuk yang tercantum di kemasan susu formula. Pada kemasan biasanya tercantum petunjuk yang memang sudah sesuai anjuran. 

Apabila Bunda masih ragu akan kesterilan air yang dipakai, Bunda bisa masak air secara mendadak sesaat sebelum membuat susu formula. Masak air hingga mendidih selama sekitar satu menit, kemudian biarkan air mendingin hingga hangat atau suam-suam kuku.

Bisa juga memeriksa suhu airnya dengan cara meneteskan beberapa air ke bagian pergelangan tangan Bunda. Jika terasa masih panas, coba diamkan lagi beberapa menit, tapi jangan lebih dari 30 menit.

Setelah siap, susu formula bisa langsung disusui kepada bayi dengan segera. Susu formula harus habis dalam waktu kurang dari 1 jam, jika sudah lebih dari itu maka susu formula harus dibuang. 

Sementara itu, laman kesehatan Mayo Clinic juga merekomendasikan cara membuat susu formula yang benar. Berikut langkah-langkah untuk memastikan susu formula dibuat dan tetap mengandung nutrisi yang tepat, dan terhindar dari penyakit terkait susu tersebut. 

1. Periksa Tanggal Kedaluwarsa

Periksa tanggal kedaluwarsa atau keterangan “best before” pada bungkus susu formula. Jika tanggal kedaluwarsa telah berlalu, Anda tidak dapat memastikan kualitas susu formula tersebut. Jangan membeli dan jangan menggunakan susu formula bayi yang sudah expired atau kadaluarsa.

2. Cuci Tangan Sebelum Mempersiapkan dan Buat Sufor untuk Si Kecil

Sebelum menyiapkan susu formula, cuci tangan Anda dengan sabun dan air. Keringkan tangan Anda dengan baik. Pastikan area tempat Anda akan menyiapkan susu formula benar-benar bersih.

3. Sterilkan Botol Susu Sebelum Digunakan

cara membuat susu formula

Dilansir dari situs KidsHealth, sebelum menggunakan untuk pertama kalinya, botol dot terlebih dahulu harus disterilkan. Setelah melakukan pensterilan pertama kali, maka tidak perlu lagi melakukannya setiap kali bayi ingin menyusu. Hal yang dapat dilakukan selanjutnya adalah hanya mencuci bersih botol dot dengan sabun dan dibilas menggunakan air panas setiap kali setelah digunakan. Berikut simak penjelasan selengkapnya!

Sterilkan botol, dot, tutup sebelum digunakan untuk pertama kali. Anda dapat merebus botol dan printilannya dalam air selama lima menit. Gunakan kantong sterilisasi uap microwave atau gunakan alat sterilisasi uap listrik.

Setelah penggunaan pertama, biasanya tidak perlu mensterilkan botol dan aksesori Anda. Cuci barang-barang ini dengan sabun dan air panas. Sikat botol dan dot dapat membantu Anda membersihkan sudut dan celah. 

Namun, jika bayi Anda berusia kurang dari 3 bulan, lahir prematur atau memiliki sistem kekebalan yang lemah, Anda dapat mempertimbangkan untuk terus membersihkan peralatan makan. 

Artikel terkait : Stop merebus botol susu bayi! Waspadai bahayanya bagi perkembangan bayi ini

4. Tambahkan Air ke Formula Konsentrat Cair atau Bubuk

Jika Anda menggunakan konsentrat cair atau susu formula bubuk, Anda perlu menambahkan air. Ikuti petunjuk dari pabriknya tentang berapa banyak air yang harus digunakan.

Jika Anda khawatir tentang kemurnian pasokan air Anda, bicarakan dengan dokter bayi Anda. Disarankan, menggunakan air yang direbus air selama sekitar satu menit dan dinginkan hingga mencapai suhu 37 derajat celcius. 

Penting juga untuk mempertimbangkan jumlah fluoride dalam air yang Anda gunakan untuk menyiapkan susu formula bubuk untuk bayi Anda. Mencampurkan susu formula bubuk dengan air berfluoride berlebihan dapat meningkatkan risiko fluorosis, yaitu garis putih samar atau goresan pada gigi.

5. Perhatikan Takaran, Komposisi, dan Cara Pembuatan

Hati-hati mengukur jumlah air dan susu formula yang Anda tambahkan. Terlalu banyak air dapat menyebabkan kandungan nutrisi susu formula bayi Anda tidak terpenuhi. Sementara itu, jika terlalu sedikit air dapat menyebabkan bayi Anda mengalami dehidrasi.

Aturan pembuatan untuk susu formula siap pakai:

  • Tuangkan susu formula secukupnya untuk sekali minum ke dalam botol bersih.
  • Gunakan hanya susu formula — jangan tambahkan cairan lainnya.
  • Pasang dot dan tutup ke botol.

Aturan pembuatan untuk susu formula konsentrat cair:

  • Tuang jumlah air yang dibutuhkan ke dalam botol bersih.
  • Tuangkan jumlah formula yang dibutuhkan ke dalam botol.
  • Pasang dot dan tutup ke botol dan kocok dengan baik.

Aturan untuk susu formula bubuk:

  • Tentukan jumlah susu formula yang ingin Anda siapkan, ikuti petunjuk pada kemasannya.
  • Ukur jumlah air yang dibutuhkan dan tambahkan ke botol bersih.
  • Gunakan sendok yang disertakan dengan wadah susu formula untuk menyendok susu formula bubuk. Tambahkan jumlah sendok yang dibutuhkan ke dalam botol.
  • Pasang dot dan tutup ke botol dan kocok dengan baik.

6. Suhu Hangat Susu formula

Jika sufor yang tadinya hangat, suhunya semakin turun ke suhu ruang, tetap aman untuk diminum, kok,  Parents.

Jika bayi Anda lebih menyukai susu formula hangat, masukkan botol berisi air ke dalam semangkuk air hangat dan diamkan selama beberapa menit. Uji suhu dengan meletakkan beberapa tetes di punggung tangan Anda. Susu formula harus terasa hangat — tidak panas. Jangan menghangatkan botol dalam microwave. 

Buang susu formula yang tersisa di akhir setiap menyusui jika sudah lebih dari satu hingga dua jam dari awal menyusu. Jangan simpan susu sisa ke lemari es, karena bakteri dari mulut bayi Anda masih dapat berkembang biak di dalam lemari es. Kontaminasi bakteri ini tidak baik untuk kesehatan si kecil.

7. Simpan Susu Formula dengan Aman

Jika Anda menggunakan susu formula siap pakai, tutup dan dinginkan formula yang tidak digunakan dari wadah yang baru dibuka. Buang susu formula yang sudah disimpan di lemari es lebih dari 48 jam.

Jika Anda menyiapkan dan mengisi beberapa botol konsentrat cair atau susu formula bubuk sekaligus, lakukan hal berikut:

  • Beri label pada setiap botol dengan tanggal pembuatan formula.
  • Dinginkan botol ekstra sampai Anda membutuhkannya.
  • Buang susu formula cair yang sudah disimpan di lemari es lebih dari 24 jam.
  • Jika Anda tidak yakin apakah wadah atau botol susu formula aman, buang saja.

Artikel terkait : Ini takaran susu formula untuk bayi sesuai usianya, jangan sampai salah ya Bun!

Takaran Susu Bayi

Dalam menyiapkan susu untuk bayi terutama bayi baru lahir, Bunda perlu memerhatikan takaran susu yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Takaran susu biasanya menyesuaikan usianya, berat badan, dan kondisi kesehatannya. Jadi, sesuaikan takaran susu sesuai dengan yang dibutuhkan si kecil ya, Bunda. 

Umumnya, dalam sehari bayi membutuhkan antara 150–200 ml susu formula per kilogram berat badannya. Misalnya, jika berat badan si kecil adalah 3 kilogram, artinya ia membutuhkan takaran susu bayi sebanyak 450–600 ml per harinya.

Namun secara garis besar, takaran susu formula akan disesuaikan dengan usia si kecil dengan panduan sebagai berikut:

  • Bayi baru lahir sampai 1 bulan, memiliki takaran rata-rata sebanyak 45–90 ml setiap 2–3 jam.
  • Bayi 2 bulan, umumnya d iberikan takaran susu antara 90–120 ml setiap 3–4 jam sekali.
  • Bayi 4 bulan, takaran susu bayi yang dibutuhkan meningkat menjadi sekitar 120–180 ml, tergantung dari frekuensi menyusu.
  • Bayi 6 bulan, takaran dan frekuensi menyusunya juga meningkat menjadi 180–230 ml, dengan frekuensi pemberiannya sebanyak 4–5 kali sehari.
  • Bayi 6–12 bulan, takaran susu bayi yang diberikan sekitar 200–240 ml, dengan frekuensi 4–6 kali sehari yang diberikan di antara jam makan utamanya, atau makanan pendamping ASI (MPASI).

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Akan Memberikan Susu Formula untuk Bayi

Cara Membuat Susu Formula yang Benar dan Takarannya yang Aman untuk Bayi

Setelah mengetahui cara membuat susu formula yang benar dan takarannya, ada beberapa hal lain yang juga penting Anda ketahui, di antaranya: 

  • Pastikan memilih susu formula yang sesuai dengan usia bayi. Selain itu, pastikan juga kaleng atau kotak susu formula terjaga kebersihannya agar tidak terkontaminasi bakteri yang bisa berbahaya bagi bayi.
  • Periksa tangga kedaluwarsa susu formula
  • Pastikan kemasan tidak rusak
  • Cuci tangan hingga bersih sebelum membuat susu formula untuk si kecil
  • Lingkungan atau tempat sekitar membuat susu formula juga harus dijaga kebersihannya
  • Sebelum membuat susu formula, cuci botol dan dot bayi dengan air panas dan sabun khusus, kemudian keringkan.
  • Saat menyeduh susu formula, jangan biarkan air yang digunakan sampai dingin di bawah 70 derajat celcius. Hal ini untuk memastikan agar bakteri tidak bisa hidup di dalamnya.
  •  
  • Jangan menghangatkan botol menggunakan microwave. Ini dapat membuat titik-titik panas dalam susu yang bisa membakar mulut bayi. 
  • Menyimpan susu formula di bagian belakang kulkas di tempat yang paling dingin
  • Bunda harus membuang susu formula setelah 24 jam disimpan di kulkas
  • Jangan berikan susu formula yang sudah didiamkan selama lebih dari 2 jam dengan suhu ruangan
  • Buang juga sisa susu bayi yang tidak habis dalam botol. Buang semua susu formula yang tertinggal di botol setelah menyusui bayi Anda. Kombinasi susu formula dan air liur bayi dapat menyebabkan bakteri tumbuh. Pastikan untuk membersihkan dan mensanitasi botol sebelum digunakan berikutnya.
  • Dilarang untuk memaksa bayi menghabiskan seluruh susu dalam botol apabila ia tidak menginginkannya. Hal ini bisa memicu bayi alami berat badan berlebih.

Cara Mengurangi Risiko Kontaminasi Bakteri pada Sufor

Cara Membuat Susu Formula yang Benar dan Takarannya yang Aman untuk Bayi

Risiko kontaminasi bakteri pada sufor memang rentan terjadi, bahkann ketika kaleng dan paket susu formula bayi disegel sekalipun, terkadang bisa mengandung bakteri.

Laman kesehatan NHS menjelaskan, bakteri berkembang biak sangat cepat pada suhu kamar. Bahkan  ketika produk disimpan di lemari es, bakteri masih bisa bertahan dan berkembang biak, meski lebih lambat.

  • Untuk mengurangi risiko infeksi, sebaiknya berikan sufor secukupnya, satu per satu, sesuai kebutuhan bayi Anda. Jangan mencairkan banyak sekaligus. 
  • Gunakan air minum yang baru direbus ketika membuat sufor. Jangan gunakan air yang telah direbus sebelumnya. 
  • Biarkan air mendingin dalam panci selama tidak lebih dari 30 menit. Gunakan air panas dengan suhu minimal 70 derajat Celcius. Air pada suhu ini akan membunuh bakteri berbahaya.
  • Berikan sufor yang telah jadi kepada si kecil ketika suhunya tidak terlalu panas. Atau Anda dapat mengaliri botol (dengan tutupnya) di bawah air keran.
  • Jangan gunakan air kemasan untuk membuat susu formula. Air kemasan tidak disarankan untuk membuat susu formula, karena tidak steril dan mungkin mengandung terlalu banyak garam (natrium) atau sulfat. 

Parents, itulah cara membuat susu formula yang aman bagi bayi serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian susu formula. Semoga bermanfaat.

 ***

Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi

 

Baca juga :

Bagaimana cara aman berikan susu formula pada bayi? Ikuti panduan berikut ini!

7 Susu Formula 6 Bulan Keatas (6-12 Bulan) Terbaik di 2022, Ada Merk Favorit Si Kecil?

5 Mitos Tentang Susu Formula

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Source link

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *